April 16, 2020

thumbnail

5 Kelompok Akun dan Laporan Keuangan

Chart of Account dan Laporan Keuangan

Akun dan Kegunaannya

Akun (account) atau sering disebut juga rekening merupakan media utama yang dipakai untuk tujuan mengikhtisarkan transaksi suatu usaha secara rinci. Akun ini dipakai untuk mencatat secara lengkap dan rinci atas perubahan-perubahan yang terjadi dalam asset, kewajiban dan ekuitas dalam suatu periode tertentu.

Lima Kelompok Besar Akun adalah sebagai berikut :

3.1. Kelompok Neraca (Balance Sheet) / Laporan Posisi Keuangan

  1. Aktiva / Assets
Aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan manfaat secara ekonomis dimasa yang akan datang. Akun Aktiva ini meliputi Aktiva Lancar, Aktiva Tetap dan Aktiva lainnya.

Aktiva dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Debet. Detil pengelompoka Aktiva akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah.

  1. Kewajiban / Liabilitas (Liability)
Kewajiban merupakan kewajiban, tanggungan atau hutang perusahaan kepada pihak lain yang pelunasannya akan menggunakan aset-aset perusahaan yang dimiliki. Akun Kewajiban meliputi Hutang Lancar atau Hutang jangka Pendek, yaitu Hutang yang pemlunasannya harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun dan Hutang Jangka Panjang yaitu merupakan hutang yang pelunasannya akan dibayar dalam waktu panjang lebih dari satu tahun.

Kewajiban dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Kredit. Detil pengelompoka Kewajiban akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah.
  1. Modal / Ekuitas (Owner’s Equity)

Ekuitas sering disebut juga Modal (Capial) merupakan hak dari pemilik atas asset perusahaan setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban yang ada di perusahaan.
Dalam perusahaan yang berbentuk badan perusahaan Perorangan (Proprietorship) atau perusahaan bentuk badan Persekutuan (Partnership), ekuitas atau modal ini di bagi dalam dua akun yaitu :
-          Modal Pemilik (Owner’s Capital Account) dan
-          Prive Pemilik (Drawing Account/Owner Wthdrawals)

Investasi pemilik dalam perusahaan dicatat langsung pada akun Modal, dan dalam pencatatan akun modal ini biasanya diikutu dengan nama pemilik modal. Misalnya – Modal Nn. Arum, - Modal Nn. Diba, Modal Nn. Hira, Modal Tn. Aditya.
Pencatatan saldo akun modal pada neraca dicatat sebesar investasi pemilik ditambah dengan laba bersih (net income) atau dikurangi rugi bersih (net loss) dan dikurangi dengan pengambilan untuk keperluan pribadi atau prive ( Owner Wthdrawals)
Akun Prive / pengambilan pribadi pemilik menggambarkan pengambilan pribadi pemilik terhadap kas/asset perusahaan yang akan mengurangi nilai ekuitas pemilik itu sendiri.
Ekuitas dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Kredit. Detil pengelompoka Ekuitas akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah.

3.2.  Kelompok Laba Rugi (Income Statement)

  1. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan (Revenue) merupakan kenaikan nilai dari ekuitas sebagai akibat dari penyerahan barang atau jasa hasil kegiatan usaha perusahaan kepada pelanggan. Contoh akun Pendapatan terdiri dari ; Pendapatan Penjualan biasa disingkat penulisannya menjadi Penjualan (Sales), Pendapatan Jasa, Pendapatan Bunga, Pendapatan Sewa, Pendapatan lainnya.

Pendapatan dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Kredit. Detil pengelompoka Pendapatan akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah.

  1. Beban/Biaya (Expenses)
Beban (expenses) merupakan biaya yang timbul atau terjadi akibat dari kegiatan usaha perusahaan dalam rangka mendatangkan pendapatan.
Beban dalam Saldo Normalnya terletak pada sisi Debet. Detil pengelompokan Beban akan disajikan tersendiri dalam contoh Chart of Account seperti terlampir dibawah.
Gambar berikut menyajikan contoh Chart of Account (Daftar Akun) yang dikelompokkan dalam Kelompok Akun Neraca terdiri dari ; kelompok Aktiva, Kewajiban dan Modal dan Kelompok Akun Laba Rugi terdiri dari ; Kelompok Pendapatan dan Kelompok Beban.


3.3. Chart of Account (Daftar Akun) :

Rekening-rekening Laporan Posisi Keuangan (Neraca) :

       Debet  :    Aktiva :

- Aktiva Lancar :
          - Kas (Cash)
          - Bank (Bank)
          - Piutang Dagang (Account Receivable)
          - Wesel tagih (Notes Receivable)
          - Persediaan Barang Dagangan (Merchandise Inventory)
          - Biaya dibayar Dimuka (Prepaid Expenses)
         
- Aktiva tetap :
          - Tanah (Land)
          - Bangunan (Building)
          - Akumulasi Penyusutan Bangunan
          - Kendaraan (Vehicle)
          - Akumulasi Penyusutan Kendaraan
          - Mesin-mesin (Machinaries)
          - Akumulasi Penyusutan Mesin
          - Mebel (Meubles / Furniture)
          - Akumulasi Penyusutan Furniture
          - Peralatan (Equipment)
          - Akumulasi Penyusutan Peralatan

- Aktiva lain-lain
               - Biaya Pendirian Perusahaan
              - Investasi dalam Saham dan Obligasi (Investment in Stocks and
  Bonds) yaitu investasi perusahaan pada perusahaan lain.
              - Good Will
              - Aktiva Lainnya

       Kredit  :    Kewajiban :

- Kewajiban Lancar
          - Hutang Usaha (Account Payable)
          - Wesel bayar (Notes Payable)
          - Hutang Bank (Bank Loan)
          - Hutang Biaya (Accrued Expenses)
          - Hutang gaji (Salary Payable)
          - Hutang Pajak (Tax Payable)
          - Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue)
          - Hutang Lainnya (Others Payable)

- Kewajiban jangka Panjang
          - Hutang Bank (Bank Loan)
          - Hutang Pemegang Saham (Owners Payable)
- Pendapatan diterima dimuka (Unearned Revenue)
          - Hutang Jangka Panjang Lainnya (Others Payable)

Kredit :   Ekuitas / Modal :
                   - Modal Saham (Capital Account)
                   - Pengambilan Pribadi Pemilik / Prive (Owners Withdrawal)
                   - Laba Yang Ditahan (return earning)
                   - Laba (Rugi) periode berjalan (net income/loss)

Rekening-rekening Laba Rugi :

          Kredit  :      - Pendapatan / Revenue :
- Penjualan (Sales)
                   - Pendapatan Usaha (Revenue)
                   - Pendapatan Jasa (Service Revenue)
                   - Pendapatan Bunga (Interest Revenue)
                   - Pendapatan Sewa (Rent Revenue)
                   - Pendapatan Lain-lain (Others Revenue)

          Debet  :       - Beban-beban :

                   - Beban Gaji (Salary Expenses)
                   - Beban Listrik (PLN Expenses)
                   - Beban Telepon (Telephone Expenses)
                   - Beban Sewa (Rent Expenses)
                   - Beban Advertising (Advertising Expenses)
                   - Beban Transportasi (Transport Expenses)
                   - Beban Penyusutan (Depresiation Expenses)
                   - Beban ATK (Stationaries Expenses)
                   - Beban Suplies (Suplies Expenses)
                   - Beban Pajak (Tax Expenses)
                   - Beban Asuransi (Insurance Expenses)
                   - Beban Lainnya (others Expenses)


3.4. Komponen Laporan Keuangan

          Laporan Keuangan merupakan laporan kepada pihak pengguna  mengenai kegiatan usahanya melalui proses akuntansi yang menggambarkan hasil kegiatan usahanya. Adapun Laporan Keuangan terdiri dari :

1.  Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Merupakan bentuk laporan yang menggambarkan harta kekayaan/aktiva, kewajiban/hutang dan modal dari suatu usaha. Antara aktiva/harta dan pasiva (kewajiban dan modal) harus menunjukkan nilai yang sama. Aktiva disajikan pada sisi debet/kiri dan kewajiban dan modal disajikan di sisi kredit / kanan.

2.  Income Statement / Laporan Laba rugi

Merupakan ikhtisar dari pendapatan / revenue dan beban-beban/expenses untuk satu periode tertentu. Misalnya satu bulan atau satu tahun. Laporan Laba rugi memuat informasi mengenai kegiatan usaha perusahaan berupa laba (rugi) bersih yang merupakan hasil dari pendapatan dikurangi dengan jumlah beban. Jika Pendapatan lebih besar dari beban maka perusahan laba dan sebaliknya jika beban lebih besar dari pendapatan maka perusahaan mengalami kerugian.

3.  Statement of owners equity / Laporan Perubahan Ekuitas

Merupakan ikhtisar dari perubahan-perubahan dalam ekuitas atau modal yang terjadi selama periode tertentu. Misalnya satu bulan atau satu tahun. Penambahan dalam ekuitas berasal dari penambahan investasi yang dilakukan oleh pemilik dan laba bersih dari kegiatan usaha perusahaan. Pengurangan ekuitas berasal dari pengambilan pribadi oleh pemilik atau yang biasa disebut dengan prive dan kerugian bersih dari kegiatan usaha perusahaan.

4.  Laporan Arus Kas

Merupakan ikhtisar dari jumlah kas masuk yang diterima perusahan dan jumlah kas keluar untuk pembayaran – pembayaran suatu kegiatan perusahaan dalam periode tertentu. Laporan arus kas akan menggambarkan kenaikan atau penurunan bersih kas yang dimiliki perusahaan pada periode tertentu, serta saldo kas yang dimiliki pada akhir periode.

5.  Catatan atas Laporan Keuangan

Merupakan catatan yang berisi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan perusahaan dan informasi penting lainnya pada masing-masing akun Laporan Posisi Keuangan dan akun Laba Rugi.

Salah satu  tujuan dari penyelenggaraan akuntansi adalah menyajikan informasi keuangan. Informasi keuangan dari suatu perusahaan tersebut berguna bagi fihak-fihak yang berkepentingan dan memerlukannya (para pemakai)  sebagai dasar untuk mengambil keputusan ekonomi. Dengan informasi keuangan yang diperoleh, mereka akan menganalisisnya dan kemudian menentukan keputusan ekonomi yang bermanfaat bagi pengembangan usaha mereka.
Mengingat bahwa informasi yang termuat di dalam laporan keuangan suatu perusahaan sangat penting bagi para pemakainya, maka penyusunannya harus memenuhi syarat kualitas primer dan sekunder.
Kualitas primer adalah kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna sebagai  dasar untuk  pengambilan keputusan.
Kualitas primer meliputi relevan dan handal (reliabel) :
a)    Relevan berarti bahwa laporan keuangan (informasi akuntansi) yang disusun oleh suatu perusahaan memiliki hubungan langsung dengan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi dikatakan relevan jika dapat membuat perbedaan dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh para pemakainya. Informasi yang relevan adalah informasi yang  memiliki nilai prediktif,  umpan balik, dan tepat waktu.
(1)  Informasi memiliki nilai  prediktif jika  informasi tersebut  dapat membantu para pemakainya untuk memprediksi kinerja  perusahaan di masa depan berdasarkan peristiwa (transaksi) masa lalu, sekarang, dan yang akan datang. Ketepatan suatu prediksi sangat tergantung dari  kemampuan  para pemakai dalam menganalisis informasi dan  kepekaan mereka dalam membaca peluang bisnis di masa depan.
(2) Informasi memiliki nilai umpan balik (feedback) jika informasi tersebut dapat mendukung atau memberi masukan untuk memperbaiki prediksi yang sudah dibuat oleh para pemakainya. Dengan informasi yang diperoleh, para pemakai dapat mengevaluasi kembali prediksi yang telah dibuat, sehingga dapat memperoleh masukan untuk menentukan apakah prediksinya sudah benar ataukah perlu direvisi.
(3) Tepat waktu berarti informasi akuntansi tersebut tersedia pada saat dibutuhkan oleh para pemakainya. Dengan demikian, informasi itu tidak kehilangan kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan yang diambil.

b)   Handal (reliable) berarti bahwa informasi tersebut dapat dipercaya, karena cukup terbebas dari kesalahan dan penyimpangan di dalam penyajiannya. Informasi yang handal adalah informasi yang memenuhi syarat: dapat diperiksa, penyajian yang jujur, dan netral.
(1)  Dapat diperiksa artinya laporan keuangan (informasi akuntansi) tersebut jika diaudit/diperiksa oleh beberapa auditor eksternal yang menggunakan metode sama akan memperoleh kesimpulan yang sama pula.
(2) Penyajian yang jujur artinya laporan keuangan disajikan sesuai dengan kondisi transaksi keuangan sebenarnya (kondisi riil). Dengan kalimat lain dapat dikemukakan bahwa suatu laporan keuangan disajikan secara jujur jika dalam  penyajiannya ada kecocokan/kesesuaian antara transaksi yang sesungguhnya terjadi dengan laporan yang dibuat. Jadi, dalam penyususnan laporan keuangan tidak ada unsur rekayasa.
(3) Netral artinya tidak berpihak kepada golongan pemakai informasi tertentu. Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi akuntansi kepada semua pihak yang berkepentingan (pemakai). Oleh karena itu, di suatu perusahaan hanya ada satu laporan  keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang berkepentingan. Dengan demikian tidak ada pemakai informasi yang ”tersesat” sebagai  akibat dari penggunaan informasi yang tidak netral.

Kualitas sekunder merupakan kualitas tambahan yang seharusnya dipenuhi dalam penyusunan laporan keuangan.  Meskipun hal ini bukan merupakan kualitas utama, namun jika dipenuhi akan membawa dampak positip bagi pengguna/pemakainya.
Kualitas sekunder meliputi keterbandingan dan konsistensi :
a)    Keterbandingan berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan-perusahaan lain. Suatu informasi dianggap  dapat diperbandingkan jika sudah dievaluasi dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk perusahaan-perusahaan yang berbeda. Hal ini memberikan kemungkinan bagi para pemakainya  untuk mengenali dan menganalisis persamaan atau perbedaan kondisi keuangan berbagai perusahaan karena  metode akuntansi yang digunakan dapat diperbandingkan.

b)   Konsistensi berarti bahwa laporan keuangan (informasi) suatu perusahaan akan lebih bermakna bagi para pemakainya jika dapat diperbandingkan dengan informasi yang serupa dari perusahaan yang sama pada waktu yang berbeda. Dalam menyajikan informasi, perusahaan harus memberikan perlakuan akuntansi yang sama terhadap transaksi yang sama pada waktu-waktu yang berbeda. Seiring dengan perjalanan waktu, perusahaan bisa mengubah metode (perlakuan) akuntansinya. Namun jika hal itu dilakukan, maka pada periode dilaksanakannya perubahan itu perusahaan harus mengungkap (dalam laporan keuangannya) tentang berbagai hal yang terkait dengan perubahan itu, seperti keunggulan metode baru yang digunakan dibandingkan yang lama, alasan mengubah metode tersebut, sifat dan dampak atas perubahan tersebut terhadap kondisi finansialnya.

Bentuk formal dari informasi keuangan suatu perusahaan adalah laporan keuangan (financial statement). Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa laporan kuangan suatu perusahaan disajikan dan ditujukan kepada semua pihak yang berkepentjngan terhadap informasi itu, baik dari unsur internal perusahaan maupun dari unsur eksternal. Dengan demikian, laporan keuangan tersebut tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakainya. Secara umum tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan. Informasi ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat memenuhi kebutuhan para pihak yang berkepentingan (pemakai)  dalam upaya mencari bahan masukan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi.

Komponen  Neraca (Balance Sheet)


          Laporan Posisi Keuangan / Neraca merupakan laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Oleh karena itu, neraca sering disebut sebagai potret dari posisi keuangan perusahaan, karena kondisi keuangan yang disajikan pada neraca tersebut hanya terjadi pada tanggal tertentu, yaitu tanggal penyusunan neraca. Di luar tanggal penyusunan neraca, kondisi keuangan tersebut bisa berubah.
Secara umum, neraca dan laporan keuangan lainnya memiliki 2 (dua) bagian. Bagian pertama adalah kepala (heading) atau judul neraca yaitu keterangan singkat yang ditulis di bagian atas dari neraca. Judul neraca berisi: Nama perusahaan (pemilik neraca), kata Laporan Posisi Keuangan / neraca, dan  tanggal neraca. Bagian kedua adalah  batang tubuh neraca, berisi muatan informasi yang perlu disajikan.
Batang tubuh neraca dapat disusun dalam bentuk skontro  atau stafel. Neraca yang berbentuk skontro biasanya disebut rekening huruf T atau bentuk horizontal, memiliki sisi debet yang lasim disebut aktiva dan sisi kredit yang lasim disebut pasiva. Jika suatu neraca disusun dalam bentuk stafel sering disebut bentuk vertikal atau laporan, maka tidak ada sisi debet dan sisi kredit. Susunan aktiva dan pasiva di atur berurutan dari atas ke bawah.
Posisi keuangan tersebut ditunjukkan oleh besaran aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan.

1)  Aktiva (Assets)

          Sumber daya ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan disebut asset, aktiva, atau harta. Di neraca, aktiva disajikan di sebelah Debet jika neraca tersebut berbentuk skontro, atau di atas (mendahului penyajian pasiva) jika berbentuk stafel. Penyajiannya di dalam neraca, aktiva dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu aktiva lancar, aktiva investasi jangka panjang, aktiva tetap  dan aktiva lain-lain.

(a)  Aktiva Lancar (current assets)

Aktiva lancar adalah aktiva yang dapat diuangkan atau dapat dijadikan uang dalam jangka pendek (dalam satu siklus akuntansi). Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika aktiva tersebut memenuhi persyaratan berikut:
(1) diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; atau
(2) dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau
(3) berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.
          Contoh dari aktiva lancar adalah kas, piutang usaha, persediaan barang dagangan, supplies, asuransi dibayar dimuka, dan sebagainya. Penyusunannya di dalam neraca diatur menurut urut-urutan tingkat likuiditasnya. Artinya,  aktiva lancar yang paling likuid dicantumkan paling atas, disusul dengan pos-pos lainnya yang kurang likuid.

(b)  Investasi jangka panjang (long term investment)

     Perusahaan yang memiliki dana cukup besar dan tidak segera digunakan, maka akan menanamkannya pada perusahaan lain, dalam bentuk pembelian surat-surat berharga (saham atau obligasi) atau bentuk lainnya. Jika perusahaan mempertahankan kepemilikan tersebut  dalam jangka panjang, maka aktiva ini disebut investasi jangka panjang. Tujuan dari investasi ini adalah memanfaatkan dana perusahaan yang tidak/belum dipergunakan dengan harapan dapat memperoleh keuntungan, baik berupa capital gain (kenaikan nilai investasi) maupun dividen (bagian keuntungan)  atau bunga. Kepemilikan surat-surat berharga ini direncanakan dalam jangka waktu panjang. Kalau kepemilikan surat berharga direncanakan dalam jangka pendek (diperjualbelikan) maka investasi jenis ini termasuk aktiva lancar.

c.  Aktiva Tetap (Fixed Assets)

          Aktiva tetap adalah berbagai jenis aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu periode operasi perusahaan. Aktiva tetap dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang memiliki wujud fisik tertentu sehingga dapat diamati. Contoh dari aktiva tetap berwujud adalah tanah, gedung, peralatan (equipment), kendaraan dan sebagainya.
d. Aktiva Tidak Berwujud (intangible assets), Sedangkan aktiva tak berwujud adalah aktiva  yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi memiliki nilai ekonomis. Contoh aktiva tetap tidak berwujud adalah goodwill, hak patent, merek dagang, dan sebagainya.

2)   Kewajiban (liabilities)

          Kewajiban atau hutang (liabilities) adalah pengorbanan manfaat ekonomis di masa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi masa lalu. Kewajiban ini dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Pengklasifikasian jangka pendek dan jangka panjang didasarkan pada jangka waktu pelunasannya. Jika pelunasan hutang yang dimaksud adalah satu tahun atau dalam satu periode siklus operasi perusahaan mana yang lebih panjang, dari tanggal neraca maka akan dikelompokkan dalam hutang jangka pendek. Sebaliknya, jika tidak memenuhi kreteria tersebut dikelompokkan ke dalam hutang jangka panjang. Contoh hutang lancar adalah: hutang usaha (account payable), hutang wesel (notes payable), hutang pajak (Taxes payable), hutang biaya, dan sebagainya. Contoh hutang jangka panjang adalah: hipotik dan hutang obligasi.

3)   Modal Pemilik (owner’s equity)

          Modal pemilik adalah hak atau klaim pemilik atas aktiva yang dimiliki perusahaan atau organisasi bisnis. Pada perusahaan perseorangan, modal pemilik ditunjukkan oleh satu akun modal. Pada perusahaan persekutuan (firma atau komanditer) modal pemilik ditunjukkan oleh dua atau lebih akun modal. Sedangkan pada perusahaan bentuk perseroan maka modal pemilik ditunjukkan oleh akun modal saham (capital stocks), saldo laba (retained earning), agio/disagio saham dan sebagainya.
Ingatlah kembali bahwa penyajian komponen-komponen neraca tersebut secara umum ada dua macam, yaitu: bentuk rekening huruf T atau bentuk horisontal dan bentuk laporan atau bentuk vertikal. Contoh penyusunan neraca  bentuk skontro tampak sebagai berikut:

Contoh: Neraca Bentuk T (Skontro)

PT. Arumba Jaya
Neraca
Per 31 Januari 2007






Aktiva Lancar


Hutang Lancar


Kas
Rp
 1.667.500
Hutang Usaha
Rp
   500.000
Piutang Usaha
Rp
    150.000
Hutang Wesel
Rp
   750.000
Perlengkapan/Supplies
Rp
    200.000
Jumlah Hutang
Rp
1.250.000
Jumlah Aktiva Lancar
Rp
2.017.500



Aktiva Tetap


Modal
Rp
1.567.500
Peralatan
Rp
    800.000

Rp

Jumlah aktiva
Rp
2.817.500
Jumlah Pasiva
Rp
2.817.500

 











Contoh: Neraca Bentuk stafel :


PT Arumba Jaya
Neraca
Per 31 Januari 2007
Aktiva Lancar


Kas
Rp
 1.667.500,00 
Piutang Usaha
Rp
    150.000,00
Perlengkapan/Supplies
Rp
    200.000,00
Jumlah Aktiva Lancar
Rp
2.017.500,00
Aktiva Tetap


Peralatan
Rp
    800.000,00
Jumlah aktiva
Rp
2.817.500,00



Hutang Lancar


Hutang Usaha
Rp
   500.000,00
Hutang Wesel
Rp
   750.000,00
Jumlah Hutang Lancar
Rp
1.250.000,00



Modal
Rp
1.567.500,00



Jumlah Pasiva
Rp
2.817.500,00

Komponen Laporan laba rugi (income statement)


            Komponen Laporan Laba Rugi memiliki 2 komponen yaitu komponen pendapatan (revenue) dan komponen beban / biaya (expenses).
          Untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan, kita dapat melihat dari laporan keuangannya. Kinerja keuangan suatu perusahaan harus dilaporkan, minimal sekali dalam satu periode. Salah satu bentuk laporan keuangan yang dimaksud adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan laporan tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam laporan ini disajikan jumlah pendapatan (revenue) dan biaya (expenses) serta laba atau rugi (profit/losses) yang merupakan selisih antara pendapatan dan biaya suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Dari laporan ini kita dapat menganalisis perbandingan antara pendapatan dengan biaya untuk memperolehnya, sehingga dapat mengukur tingkat efisiensinya. 
Contoh laporan laba rugi sederhana  disusun seperti berikut ini :
Service Computer
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Januari 2007
Pendapatan


        Perdapatan Service

1.000.000,00
Beban Usaha


       Biaya Sewa Gedung
100.000,00

       Biaya Gaji pegawai
150.000,00

       Biaya listrik
75.000,00

       Biaya bunga
7.500,00

Jumlah beban Usaha

332.500,00
Laba Kotor

667.500,00


3.5. Laporan Keuangan Perusahaan menurut jenis usahanya dapat dibedakan menjadi 3 jenis perusahaan :

  1. Perusahaan Jasa, merupakan perusahaan yang dalam usaha utamanya memberikan jasa bagi pihak lain dan pihak lain memberikan imbalan yang menjadi pendapatan utama bagi perusahaan.
  2. Perusahaan Dagang, merupakan perusahaan yang dalam usaha utamanya membeli barang-barang dagangan untuk dijual kembali tanpa melalui proses produksi terlebih dahulu.  
  3. Perusahaan Manufaktur / Industri, merupakan perusahaan yang dalam usaha utamanya memproduksi barang dari bahan baku/mentah untuk diolah menjadi barang jadi.

Untuk membedakan bentuk penyajian laporan keuangan khususnya Ikhtisar Laba Rugi dari ketiga jenis usaha perusahaan berikut disajikan contoh bentuk Laporan Keuangan yang meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas.



Contoh Bentuk Neraca :

PT. ADITYA
Laporan Posisi Keuangan (N e r a c a)
31 Desember 20xx



Aktiva Lancar :                                            Kewajiban Lancar :
-          Kas                                     xxx              - Hutang usaha                xxx
-          Bank                                   xxx
-          Piutang Usaha                     xxx              Kewajiban Jangka Panjang :
-          Persediaan                          xxx              - Hutang Bank                 xxx
-          Biaya dibayar dimuka xxx

Aktiva Tetap         :
-          Tanah                                 xxx              Ekuitas :
-          Bangunan                             xxx              - Modal Tn. A                  xxx
-          Mesin-mesin                        xxx              - Modal Tn. B                   xxx
-          Kendaraan                           xxx              - Modal Tn. C                   xxx
 -   Akumulasi penyusutan         (xxx)             - Laba Ditahan                xxx
                                                                   - Laba Operasi                xxx
Aktiva lain-lain :
-          Biaya pendirian prsh            xxx              Total Ekuitas                  xxx
-          Goodwill                               xxx
-          Akum. Amortisasi              (xxx)


Total Aktiva                              xxx              Total Hutang & modal       xxx
                                                ====                                                   ====













Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa :

PT. ADITYA
Laporan Laba Rugi
1 Jan. 20xx  -  31 Des. 20xx


Pendapatan Usaha                                                                      xxxx
Pendapatan lain-lain                                                                   xxxx  +
                                                                                                ____
Total Pendapatan                                                                       xxxx

Beban Operasi :
-          Beban Gaji                                              xxxx
-          Beban Transportasi                                xxxx
-          Beban Advertising                                  xxxx
-          Beban lain-lain                                         xxxx  +
____
Total Beban Operasi                                                                 xxxx  -
                                                                                                ____
Laba ( Rugi ) kotor Usaha                                                           xxxx
Beban Administrasi dan Umum :
-          Beban Listrik dan Air                              xxxx
-          Beban ATK                                             xxxx
-          Beban Administrasi                                xxxx
-          Beban Bank                                            xxxx
-          Beban Penyusutan                                   xxxx
-          Beban lain-lain                                        xxxx  +      
Total Beban Administrasi dan Umum                                          xxxx  -


Laba Bersih Sebelum Pajak                                                       xxxx
Pajak Penghasilan (PPh-25)                                                        xxxx  -


Laba Bersih Usaha                                                                              xxxx 
                                                                                                =====







Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang :

PT. ADITYA
Laporan Rugi Laba
1 Jan. 20xx  -  31 Des. 20xx

Penjualan                                                                                   xxxx
-          Retur Penjualan                                                                  (xxxx)
-          Potongan Penjualan                                                             (xxxx)                             
Penjualan Bersih                                                                       xxxx

Harga Pokok Penjualan :
 - Persediaan awal                                                   xxxx
 - Pembelian                                                            xxxx +


- Total Persediaan untuk dijual                                xxxx
 - Persediaan akhir                                                 xxxx -                                     
Harga Pokok Penjualan                                                             xxxx -
                                                                                                ____
Laba Kotor                                                                                xxxx

Beban-Beban :
-          Beban Gaji                                             xxxx
-          Beban Listrik dan Air                             xxxx
-          Beban Penyusutan                                   xxxx
-          Beban Sewa                                            xxxx
-          Beban lain-lain                                        xxxx +
Total Beban                                                                              xxxx -
                                                                                               
Laba ( Rugi ) Bersih Sebelum Pajak                                            xxxx
Pajak Penghasilan (PPh-25)                                                         xxxx  -


Laba Bersih Usaha                                                                     xxxx
                                                                                                =====





Contoh Bentuk Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur :

PT. ADITYA
 Perhitungan Harga Pokok Produksi
1 Jan. 20xx  -  31 Des. 20xx


Barang Dalam Proses 1 Jan 20xx                                                          xxxx

Direct material / Bahan Baku Langsung :
 - Persediaan Bahan Baku 1 Jan 201xx                               xxxx
 - Pembelian bahan baku                                                   xxxx +
                                                                                      ____
 - Bahan Baku siap  untuk di produksi                                xxxx
 - Persediaan Bahan Baku 31 Jan 20xx                               xxxx -

 - Bahan Baku                                                             xxxx
 - Direct Labor / Upah Langsung                                      xxxx
 - Factory Overhead    :     
          - Indirect Labor                                                    xxxx
          - Depreciation Fact. Equipment                              xxxx
          - Depreciation Fact. Building                                  xxxx
          - Factory supplies                                                  xxxx
          - Miscellaneous factory cost                                   xxxx  +
          Total Factory Overhead                                          xxxx +
                                                                                                          ____
Total Biaya Produksi                                                                           xxxx +
                                                                                                          ____
Total Barang Dalam Proses                                                                  xxxx
Barang Dalam Proses Akhir                                                                 xxxx –
                                                                                                          ____
Harga Pokok Produksi                                                   xxxx
                                                                           =====









PT. ADITYA
Laporan Laba Rugi
1 Jan. 20xx  -  31 Des. 20xx


Penjualan                                                                                   xxxx
-          Retur Penjualan                                                                  (xxxx)
-          Potongan Penjualan                                                             (xxxx)          
Penjualan Bersih                                                                       xxxx

Harga Pokok Penjualan :
 - Persediaan awal Barang Jadi                                          xxxx
 - Harga Pokok Produksi *                                                 xxxx +
                  
- Persediaan Barang Jadi siap untuk di jual                        xxxx
 - Persediaan akhir Barang Jadi                                                  xxxx -                                      
Harga Pokok Penjualan                                                             xxxx -
                                                                                                ____
Laba Kotor                                                                                xxxx

Beban-Beban :
-          Beban Gaji                                                                 xxxx
-          Beban Listrik dan Air                                                 xxxx
-          Beban Penyusutan                                                      xxxx
-          Beban Sewa                                                               xxxx
-          Beban lain-lain                                                            xxxx +
Total Beban                                                                              xxxx -
                                                                                               
Laba ( Rugi ) Bersih Sebelum Pajak                                            xxxx
Pajak Penghasilan (PPh-25)                                                         xxxx  -


Laba Bersih Usaha                                                                     xxxx
                                                                                                =====


Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

Popular Posts

Blog Archive

About me

Berusaha untuk mencapai keinginan, berpandangan luas untuk menggapai cita-cita "Man Jadda wa jada"

Read More

Followers

Total Pageviews