March 08, 2013

thumbnail

My Autobiografi


Nama saya Wulan Suminar, lahir di Bidan Suratminah, Batam, Kepulauan Riau dengan berat 3,6 kg dan panjang 60 cm pada hari Sabtu, 25 November 1995 pukul 18.15 WIB. Sejak umur 0-17 tahun saya tinggal di Batam, Kepulauan Riau.
Pendidikan pertama ditempuh di TK Darul Gufran Batam dan SDIT 01 Darussalam Batam. Kemudian pendidikan tingkat lanjutan ditempuh di SMPIT Darussalam 01 Batam, saya sangat menyukai pelajaran Matematika dan IPA. Hobi saya Karate, sejak kelas 5 SD saya latihan karate. Bagi saya karate adalah segalanya, perguruan karate saya bernama Gabdika Shitoryukai . Saya sering mengikuti kejuaraan karate, mulai dari tingkat Walikota Batam, Kabupaten Karimun dan Kejuaraan Nasional di Jakarta. Sekarang saya masih sabuk coklat KYU 1, Coklat KYU 1 itu merupakan tingkat terakhir. Saya harus menyiapkan mental untuk menyiapkan ujian kenaikan sabuk hitam.
Prestasi, dari SD kelas 1-6 dan SMP saya selalu masuk 10 besar ditambah prestasi yang saya dapatkan di kejuaraan karate, piala dan medali yang saya dapatkan terpajang rapi di dinding . Saya sangat senang dan bahagia, bagiku itu seperti kebanggaan tersendiri dan bisa menyenangkan kedua orang tua yang saya sayangi.
Lalu selanjutnya saya melanjutkan pendidikan di MAN 1 Batam , hal-hal yang sudah lama saya nantikan pun terwujud. Saya sudah lama berkeinginan masuk 3 besar dan alhamdulilah Allah SWT mengabulkan doaku. Semenjak bersekolah disitu saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga yakni bagaimanakah pentingnya bertanggung jawab. Sejak SD-SMP saya termasuk orang yang susah diatur, tapi semua kejelekan itu sudah saya hilangkan semua.
Saat kelas 2 SMA saya memilih jurusan IPA, bukan karena terpaksa tapi minat dan bakat saya lebih menonjol kesitu. Entah mengapa saya mengantuk saat belajar selain EKSAK, makanya saya memilih jurusan IPA dikarenakan EKSAK ialah ilmu yang paling membuat saya penasaran dengan hasilnya yang pasti tidak seperti IPS, sebetulnya saya tidak lemah di IPS. Saya mempunyai ingatan yang lumayan kuat saat saya menghafal dan memahami suatu pelajaran. Hanya satu masalah yang membuat saya tidak memilih IPS yakni saya selalu ngantuk jika seorang guru menggunakan metode bercerita yang sangat mudah membuat seorang murid bosan.
Karena itulah saya memilih IPA sebagai jurusan saya, pelajaran tersebut memotivasi kita untuk terus berpikir bagaimana menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ada.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments

Popular Posts

About me

Berusaha untuk mencapai keinginan, berpandangan luas untuk menggapai cita-cita "Man Jadda wa jada"

Read More

Followers

Total Pageviews