Akuntansi, Proses Akuntansi dan Persamaan Akuntansi
1.1. Definisi Akuntansi
Adalah
suatu sistem informasi yang memberikan laporan kepada berbagai pemakai atau
pembuat keputusan mengenahi aktivitas bisnis dari suatu satu kesatuan ekonomi.
Proses Akuntansi akan menghasilkan
informasi Laporan Keuangan yang sangat berguna bagi para pemakai informasi
keuangan baik untuk internal perusahaan maupun pihak diluar perusahaan termasuk
pemerintah.
1.2. Pemakai Informasi Akuntansi
- Individu, masyarakat umum
menggunakan informasi akuntansi untuk kepentingan tertentu, misalnya
melakukan investasi atau mau menyewa atau membeli rumah.
- Pemodal / Investor, investor
membutuhkan informasi akuntansi mengenahi posisi keuangan suatu perusahaan
untuk mengetahui prospek perusahaan dimasa mendatang.
- Kreditor, bank dan para
rekanan membutuhkan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam memenuhi pembayaran sesuai penjadwalan.
- Badan Pemerintah, seperti Kantor
Pajak sangat berkepentingan untuk mengetahui pelaporan perpajakan dari
suatu perusahaan atau perorangan.
- Manajemen, pimpinan
perusahaan merupakan pihak yang paling banyak membutuhkan informasi
akuntansi untuk pengambilan suatu keputusan.
- Akuntansi Nir Laba, Organisasi Nir
Laba , seperti rumah sakit, badan-badan pemerintah dan sekolah-sekolah
yang beroperasi dengan tujuan bukan untuk mencari laba juga menggunakan
informasi akuntansi sebagaimana yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
lainnya.
Dilihat dari sisi
pemakai informasi akuntansi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua bagian
pemakai yaitu pengguna internal dan pengguna eksternal, sehingga informasi
akuntansi terbedakan antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen.
Akuntansi
Keuangan merupakan informasi akuntansi yang memberikan informasi pada
pihak-pihak di luar perusahaan yang bukan merupakan bagian dari manajemen
perusahaan. Misalnya para kreditur, pemerintah, masyarakat dan investor.
Akuntansi
Manajemen merupakan informasi akuntansi yang memberikan informasi pada
pihak-pihak pengambil keputusan internal perusahaan atau organisasi.
1.3.
Bentuk Perusahaan/Badan Usaha dibagi menjadi 3 jenis perusahaan
Perusahaan Perseorangan, merupakan perusahaan yang kepemilikannya
dimiliki secara tunggal seorang pemilik, jenis ini biasanya berupa usaha
perusahaan eceran dan usaha profesional. Contohnya ; toko, dokter, akuntan dan
pengacara.
Persekutuan (Firma dan CV), merupakan perusahaan yang kepemilikannya
dari penggabungan dua orang atau lebih yang dianggap sebagai pemilik bersama
atas perusahaan tersebut. jenis ini biasanya juga berupa usaha perusahaan eceran dan usaha
profesional yang bersekala kecil dan menengah, meskipun adapula yang bersekala
besar. Contohnya ; perusahaan eceran, akuntan dan pengacara.
Perseroan Terbatas (PT),
merupakan perusahaan yang dimiliki oleh para pemegang saham perusahaan
tersebut.
Dari sudut pandang
hukum, Perseroan Terbatas sangat berbeda dengan perusahaan perseorangan dan
persekutuan. Jika perusahaan perseorangan dan persekutuan mengalami
kebangkrutan, si pemberi pinjaman dapat menyita kekayaan pribadi pemiliknya
untuk menutupi kekurangan hutang-hutang perusahaannya. Tetapi jika perusahaan
bangkrut pada jenis Perseroan Terbatas, si pemberi pinjaman tidak dapat
mengambil / menyita harta pribadi para pemegang saham.
Membandingkan Perusahaan Perorangan, Persekutuan da Perseroan Terbatas.
Perorangan Persekutuan Terbatas
1. Pemilik Satu Orang Dua orang atau Pemegang saham
Lebih
2. Umur-entitas Dibatasi dengan Dibatasi dengan Tidak terbatas
Pilihan pemilik atau Pilihan pemilik
atau
Kematian
pemilik Kematian pemilik
3. Kewajiban pribadi Pemilik bertanggung Sekutu masing-2 Pemegang saham
Jawab bertanggung jawab tidak bertanggung
Jawab
4. Status akuntansi Entitas akuntansi Entitas
akuntansi Entitas akuntansi
Terpisah dari pemilik terpisah dari sekutu terpisah
dari
Pemegang
saham
1.4. Konsep-konsep dan Prinsip Akuntansi
Praktik
akuntansi harus mengacu pada peraturan dan perundangan yang mengatur bagaimana mengukur, menilai dan
mengolah data akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
berisi tentang prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Konsep Entitas
Konsep
entitas merupakan pemisahan antara suatu organisasi atau kesatuan usaha dengan
dengan organisasi atau kesatuan usaha lainnya dan individu-individu, sehingga
menjadikan suatu unit ekonomi yang terpisah. Konsep entitas ini merupakan
konsep yang paling dasar dalam akuntansi.
Contoh pada perusahaan
General Motor, sebuah perusahaan raksasa yang memiliki beberapa divisi
Chevrolet, Oldsmobile, Cadillac dan Pontiac. Manajemen General Motor
memperlakukan masing-masing divisi sebagai suatu entitas akuntansi yang
terpisah. Misalkan penjualan di divisi oldsmobile menurun secara drastis,
manajemen akan mencari jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut. Tetapi bila
penjualan dari divisi-divisi itu dijadikan satu tidak dipisahkan, maka
manajemen akan kesulitan dan tidak mengetahui bahwa salah satu divisi megalami
penurunan penjualan.
Prinsip Keandalan
Prinsip
Keandalan merupakan prinsip yang mengandalkan data yang dapat dibuktikan,
ditelusuri kebenarannya, dan dapat dikonfirmasikan oleh siapapun yang
independen. Oleh karena itu pencatatan akuntansi hendaklah didasarkan pada
data-data dari suatu aktivitas kegiatan usaha berdasarkan bukti-bukti yang
obyektif.
Prinsip Biaya
Prinsip Biaya merupakan prinsip yang
menyatakan bahwa aktiva dan jasa yang diperoleh dicatat menurut harga aktualnya
(nilai historis) walaupun sipembeli yakin bahwa harga yang dibayarkan itu
didapatkan hasil tawar menawar , tetapi barang tersebut harus dicatat dengan
harga yang benar-benar terjadi dan dibayarkan pada saat mendapatkannya atau
terjadinya transaksi tersebut.
Contoh : Suatu Toko listrik
mendapatkan barang dagangan secara borongan dari tiko listrik lainnya yang
sudah tidak beroperasi lagi senilai Rp. 1.000.000,-, harga barang tersebut bila
beli di distributor tempat kulakan biasanya senilai Rp. 2.000.000,-. Pada
prinsip biaya ini toko listrik tersebut harus mencatat hasil pembeliannya
tersebut berdasar harga perolehannya sebesar Rp. 1.000.000,- walaupun harga
barang tersebut seharusnya senilai Rp. 2.000.000,-
Konsep
Kesinambungan
Konsep
Kesinambungan (going concern) merupakan
konsep yang mengasumsikan/menganggap bahwa suatu entitas akan terus melakukan
usahanya secara terus menerus sampai masa yang tidak dapat ditentukan.
Tidak menetapkan
kegiatan usahanya hanya sampai periode tertentu, sehingga perlakuan atas
pencatatan akuntansi akan terus berkesinambungan dari tahun ke tahun.
1.5.
Proses dan Siklus Akuntansi
Untuk
mendapatkan hasil dari informasi keuangan, suatu perusahaan memerluakan suatu
proses yang terdiri dari beberapa kegiatan proses akuntansi. Proses akuntansi
ini akan terjadi secara berulang dan berkesinambungan pada periode-periode
akuntansi yang akan datang. Oleh karena itu proses akuntansi disebut juga
siklus akuntansi (accounting cycle).
Proses
akuntansi akan melalui proses tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Bukti transaksi,
2.
Jurnal, terdiri dari Jurnal Umum dan Jurnal khusus,
3.
Posting ke Buku Besar (Ledger),
4.
Neraca Saldio (trial Balance),
5.
Jurnal Penyesuaian (Adjustment),
6.
Nenara Lajur (Work Sheet),
7.
Laporan Keuangan (Finance Report) yang terdiri dari ;
a.
Laporan laba Rugi (Income Statement),
b.
Neraca (Balance Sheet),
c.
Laporan Perubahan ekuitas
8.
Jurnal Penutup (Closing Entry),
9. Neraca Saldo Setelah Penutupan (Post
Closing Trial Balance),
10. Jurnal Balik
(Reversing Entries).
Gambar
berikut menunjukkan secara sistematis langkah-langkah dalam proses akuntansi :
Siklus Akuntansi :
Bukti
Transaksi
|
Jurnal :
-Jurnal Umum
-Jurnal Khusus
|
`
Posting
Buku
Besar /
Ledger
|
Neraca Saldo
Setelah
Penutupan
Post Closing
Trial
Balance
|
Neraca Saldo /
Trial
Balance
|
Jurnal Penutup
(Closing
– Entries)
|
Adjustment
Accrual
|
Neraca
Lajur
(Worksheet)
|
Jurnal Balik
(Reversing
Entries)
|
Lap. Keuangan
- Neraca
- Lap. R/L
- Lap Perbh
Ekuitas
|
1.6. Persamaan Akuntansi
Persamaan akuntansi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dan posisi /
penempatan antara aktiva dan pasiva (kewajiban dan modal) dalam suatu laporan
keuangan perusahaan. Dalam persamaan akuntansi ini menyajikan jumlah aktiva
perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap aktiva tersebut. Persamaan
akuntansi ini menggambarkan hubungan antara aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik.
Aset atau Aktiva atau Harta merupakan
sumber ekonomis dari suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi
usaha tersebut dimasa yang akan datang.
Contohnya : Kas, Piutang, Persediaan, Perlengkapan Kantor, Tanah dan
Bangunan.
Liabilitas atau Kewajiban merupakan
tuntutan-tuntutan dari pihak luar kepada perusahaan yang merupakan kewajiban
ekonomis berupa hutang atau pinjaman yang harus dibayar kepada pihak luar.
Pihak-pihak luar perusahaan ini yang disebut dengan kreditur. Contohnya seorang
kreditur yang memberikan pinjaman berupa uang kepada suatu perusahaan, kreditur
kan mempunyai tuntutan hak secara hukum terhadap sebagian harta atau aktiva
perusahaan tersebut sampai perusahaan dapat melunasi hutang kepada kreditur.
Ekuitas atau Modal merupakan
tuntutan dari dalam perusahaan sebagai pemilik perusahaan atas harta atau
aktiva perusahaan karena para pemegang saham ini telah menanamkan modalnya ke
dalam perusahaan.
Penghasilan, merupakan sub-elemen
ekuitas yang sifatnya menambah elemen ekuitas.
Beban, merupakan sub-elemen ekuitas
yang sifatnya mengurangi elemen ekuitas.
Dalam Persamaan Akuntansi, Aktiva
disajikan disebelah kiri atau debet dan pasiva yang terdiri dari Kewajiban
dan Ekuitas/Modal disajikan disebelah kanan atau sebelah kredit.
Dibawah
ini menunjukkan gambar dari persamaan akuntansi beserta contoh penulisannya.
Gambar Persamaan Akuntansi :
Assets =
Liability + Equity
Aset =
Liabilitas + Ekuitas
|
Aset perusahaan
yang meliputi aktiva lancar seperti Kas, Bank, Piutang, Persediaan dan aktiva
tetap seperti ; kendaraat, perabot, tanah dan bangunan serta aktiva lainnya
harus sama dengan jumlah Liabilitas/kewajiban perusahaan yang terdiri dari hutang lancar dan
hutang jangka panjang ditambah dengan Ekuitas/modal perusahaan
termasuk laba yang ditahan dan laba (rugi) operasi/periode berjalan.
Dengan
demikian persamaan untuk kewajiban perusahaan menjadi sebagai berikut :
Liabilitas = Aset – Ekuitas
Dan
Modal atau Ekuitas pemilik merupakan jumlah Aset/aktiva yang
tersisa setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajiban, dan persamaan
akuntansinya digambarkan seperti berikut :
Ekuitas = Aset – Liabilitas
Sebagai
gambaran diberikan contoh transaksi penyetoran modal ke perusahaan dan pinjaman
dari kreditur kepada perusahaan dengan
transaksi sebagai berikut :
5/1/11 Tn.
A menyetor modal pada perusahaan ABC Rp. 10.000.000
6/1/11 PT.
ABC mendapat pinjaman dari Tn. B Rp. 15.000.000,-
Persamaan akuntansinya ádalah :
Aset = Liabilitas + Ekuitas
10.000.000 +
15.000.000 = 10.000.000 + 15.000.000
Sisi
debet/kiri dicatat penerimaan kas (aktiva) sebagai setoran modal
sebesar Rp. 10.000.000,- dan penerimaan kas (aktiva) sebesar Rp. 15.000.000,-
sebagai penerimaan kas atas pinjaman dari Tn. B.
Sisi
kredit/kanan dicatat akun Modal Tn. A (pasiva) sebagai setoran
modal Tn. A sebesar Rp. 10.000.000,- dan akun Kewajiban (pasiva) sebesar Rp.
15.000.000,- sebagai pengakuan hutang atau pinjaman dari Tn. B. Sehingga antara
debet dan kredit akan sama sebesar masing-masing Rp. 25.000.000,- terdiri dari
:
25.000.000 =
10.000.000 + 15.000.000
Pencatatan akuntansinya ádalah :
- Kas 25.000.000 -
Kewajiban 15.000.000
-
Modal Tn. A 10.000.000
_________ _________
25.000.000 25.000.000
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments