Nama
saya Wulan Suminar, lahir di Bidan Suratminah, Batam, Kepulauan Riau dengan
berat 3,6 kg dan panjang 60 cm pada hari Sabtu, 25 November 1995 pukul 18.15
WIB. Sejak umur 0-17 tahun saya tinggal di Batam, Kepulauan Riau.
Pendidikan
pertama ditempuh di TK Darul Gufran Batam dan SDIT 01 Darussalam Batam.
Kemudian pendidikan tingkat lanjutan ditempuh di SMPIT Darussalam 01 Batam,
saya sangat menyukai pelajaran Matematika dan IPA. Hobi saya Karate, sejak
kelas 5 SD saya latihan karate. Bagi saya karate adalah segalanya, perguruan
karate saya bernama Gabdika Shitoryukai . Saya sering mengikuti kejuaraan
karate, mulai dari tingkat Walikota Batam, Kabupaten Karimun dan Kejuaraan
Nasional di Jakarta. Sekarang saya masih sabuk coklat KYU 1, Coklat KYU 1 itu
merupakan tingkat terakhir. Saya harus menyiapkan mental untuk menyiapkan ujian
kenaikan sabuk hitam.
Prestasi,
dari SD kelas 1-6 dan SMP saya selalu masuk 10 besar ditambah prestasi yang
saya dapatkan di kejuaraan karate, piala dan medali yang saya dapatkan terpajang
rapi di dinding . Saya sangat senang dan bahagia, bagiku itu seperti kebanggaan
tersendiri dan bisa menyenangkan kedua orang tua yang saya sayangi.
Lalu
selanjutnya saya melanjutkan pendidikan di MAN 1 Batam , hal-hal yang sudah
lama saya nantikan pun terwujud. Saya sudah lama berkeinginan masuk 3 besar dan
alhamdulilah Allah SWT mengabulkan doaku. Semenjak bersekolah disitu saya
mendapatkan pelajaran yang sangat berharga yakni bagaimanakah pentingnya
bertanggung jawab. Sejak SD-SMP saya termasuk orang yang susah diatur, tapi
semua kejelekan itu sudah saya hilangkan semua.
Saat
kelas 2 SMA saya memilih jurusan IPA, bukan karena terpaksa tapi minat dan
bakat saya lebih menonjol kesitu. Entah mengapa saya mengantuk saat belajar
selain EKSAK, makanya saya memilih jurusan IPA dikarenakan EKSAK ialah ilmu
yang paling membuat saya penasaran dengan hasilnya yang pasti tidak seperti
IPS, sebetulnya saya tidak lemah di IPS. Saya mempunyai ingatan yang lumayan
kuat saat saya menghafal dan memahami suatu pelajaran. Hanya satu masalah yang
membuat saya tidak memilih IPS yakni saya selalu ngantuk jika seorang guru
menggunakan metode bercerita yang sangat mudah membuat seorang murid bosan.
Karena
itulah saya memilih IPA sebagai jurusan saya, pelajaran tersebut memotivasi
kita untuk terus berpikir bagaimana menyelesaikan suatu masalah dengan
menggunakan rumus-rumus yang telah ada.
No comments:
Post a Comment