Pages - Menu
▼
November 03, 2019
TUGAS MAKALAH PERDAGANGAN INTERNASIONAL
MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI
EKONOMI INTERNASIONAL
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA :
• PUTRI APRILIA ( A1C114065 )
• RIA IRAWATI ( A1C114071 )
• SRI HARTINI ( A1C114079 )
• TRI RIZALDI AL AKBAR ( A1C114085 )
• WULAN SARI ( A1C114092 )
PRODI : S1 AKUNTANSI REG.SORE
KELAS : C
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN AJARAN 2014/2015
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini dibuat secara ringkas, padat, dan mudah dipahami.
Dalam makalah ini secara singkat mengajarkan mahasiswa/mahasiswi agar dapat mencerna dan memahami tentang “EKONOMI INTERNASIONAL”. Tujuan dibuatnya makalah ini untuk mendorong mahasiswa/mahasiswi berpikir kritis analitis dalam memanfaatkan pengetahuan tentang masa kini dan masa depan serta dapat memahami makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, sagala kritik dan saran akan di terima dengan ucapan terima kasih demi semakin baiknya sajian makalah ini. Semoga makalah ini ada manfaatnya bagi para mahasiswa/mahasiswi.
Bab i
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antarbangsa yang bergerak menuju kesaling tergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar. Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu Negara dengan aktivitas ekonomi Negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan Negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu Perdagangan Internasional, Neraca Pembayaran Internasional, Kebijaksanaan Perdagangan Internasional,Teori Perdagangan Internasional,Pasar Valuta Asing.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
• Perdagangan Internasional
• Neraca Pembayaran Internasional
• Kebijaksanaan Perdagangan Internasional
• Teori Perdagangan Internasional
• Pasar Valuta Asing
BAB II
PEMBAHASAN
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional.
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
B. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antar penduduk suatu Negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran niliai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan penduduk suatu Negara ke Negara lain. Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. Kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk Negara lain. Sementara sisi debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara lain. Semua transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+). Sedangkan transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-).
Komponen Neraca Pembayaran
Necara pembayaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu neraca barang (neraca perdagangan) dan neraca jasa. Keduanya disebut neraca transaksi berjalan (current account ) dan neraca modal.
1. Neraca Barang (Neraca Perdagangan)
Neraca barang dan neraca jasa disebut juga neraca transaksi berjalan (current account ). Pos ini merupakan golongan terbesar dalam neraca pembayaran, yang meliputi transaksi barang. Transaksi barang ini meliputi ekspor barang, termasuk barang-barang yang bisa dilihat secara fisik, misalnya minyak, tembakau, tanah, kayu, karet, dan sebagainya. Ekspor barang merupakan transaksi kredit karena transaksi itu menimbulkan hak untuk menerima pembayaran (menyebabkan terjadinya aliran uang atau dana masuk ke dalam negeri). Impor barang meliputi barang-barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah untuk industri. Impor barang-barang merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada negara lain (menyebabkan aliran dana atau uang ke luar negeri).
2. Neraca Jasa
Sesuai dengan namanya, neraca jasa hanya mencatat transaksi-transaksi jasa saja. Neraca jasa meliputi transaksi ekspor dan impor jasa. Ekspor jasa meliputi penjualan jasa angkutan, turisme/pariwisata, asuransi, pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit. Impor jasa meliputi pembelian jasa dari penduduk negara lain, termasuk pembayaran bunga, dividen atau keuntungan modal yang ditanam di dalam negeri oleh penduduk negara lain.
3. Neraca modal
Neraca modal adalah neraca yang mencatat transaksi berupa investasi modal dan emas. Neraca modal (capital account ) termasuk transaksi modal, terdiri dari transaksi jangka pendek dan transaksi jangka panjang.
4. Lalu Lintas Moneter
Transaksi lalu lintas moneter adalah semua transaksi jual beli yang terjadi dari suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini sering disebut accomodating transactio sebab merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain. Transaksi lain itu sering disebut denganautonomous, karena timbul dengan sendirinya, tanpa dipengaruhi transaksi lain. Termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi-transaksi yang sedang berjalan dan transaksi kapital serta transaksi satu arah.
5. Surplus dan Defisit Neraca Pembayaran
Neraca perdagangan dikatakan surplus bila nilai ekspor barang lebih besar dari pada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk lebih meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Kebijakan tersebut ditujukan pula untuk menghemat devisa melalui substitusi impor dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari luar negeri, baik berupa pinjaman maupun penanaman modal asing, serta menunjang perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan.
C. KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Setiap negara menetapkan kebijaksanaan tertentu untuk melindungi dan mewujudkan perdagangan dalam dan luar negerinya. Kebijaksanaan yang banyak diberlakukan dibeberapa negara, antara lain :
a. Politik Proteksi
Politik Proteksi merupakan kebijaksanaan yang diambil suatu negara dalam bidang perdagangan guna memajukan dan melindungi perdagangan industri dalam negeri.
politik proteksi dilakukan dalam beberapa bentuk kebijaksanaan, seperti :
1. larangan impor komoditi tertentu,
2. larangan ekspor komoditi tertentu,
3. melakukan pungutan pajak impor/pajak ekspor,
4. menetapkan kuota impor/ekspor,yaitu pembatasan jumlah barang yang boleh di impor/di ekspor dari dan ke negara tertentu.
5. Pengawasan devisa, yaitu dilakukan oleh bank sentral terhadap pembayaran impor atau penggunaan devisa.
b. Politik Perdagangan Bebas
Dalam kebijaksanaan politik perdagangan bebas, pemerintah tidak mengenakan tarif bea masuk bagi barang yang diimpor. Secara umum perdagangan bebas dapat diartikan, bahwa pemerintah tidak ikut mencampur tangan mempengaruhi pembentukan harga pasar, sebab harga pasar tergantung pada permintaan dan penawaran.
c. Politik Dumping
Guna memajukan produksi dalam negeri, maka ada negara tertentu melaksanakan kebijaksanaan dumping. Kebijaksanaan dumping adalah suatu bentuk kebijaksanaan perdagangan luar negeri dengan cara menjual keluar negeri (ekspor) dengan harga yang lebih murah dari harga di dalam negeri. Tujuan yang akan dicapai dengan kebijaksanaan perdagangan luar negeri dengan cara menjual keluar negeri (ekspor) dengan harga yang lebih murah dari pada harga didalam negeri. Tujuan yang akan dicapai dengan kebijaksanaan dumping adalah merebut pasar diluar negeri.
Kebijaksanaan dumping dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, antara lain:
1. Melalui penetapan tarif
Dengan harga dumping, maka harga ekspor barang diluar negeri menjadi lebih murah dari harga yang ditawarkan oleh negara lain untuk produk yang sejenis. Dengan demikian pesanan dari luar negeri akan meningkat, tujuan akhir dari kebijaksanaan dumping adalah memajukan ekspor, meningkatkan cadangan devisa, dan memajukan produksi dalam negeri.
2. Memberikan premi
Kebijaksanaan premi dilakukan dalam bentuk memberikan hadiah/potongan harga (premi) kepada pembeli luar negeri yang bersedia mengikat kontrak pembelian. Contoh : Tarif umum untuk komoditi tertentu adalah $ 18,- perunit, guna menarik pembeli sebanyak mungkin, maka kepada setiap pembeli di berikan potongan harga premi 5 % per unit. Jadi, harga jual sama dengan negara lai, tetapi kepada pembeli diberikan premi.
3. Memberikan subsidi
Cara dumping adalah memberikan subsidi kepada eksportir. Contoh : Untuk modal kredit umum, bank pemerintah menetapkan suku bunga pinjaman 18 % per tahun, berarti bank pemerintah memberikan subsidi kepada eksportir berupa keringanan bunga pinjaman sebesar 10 % per tahun.
D. TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Menurut Amir M.S,bila di bandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.kerumitan tersenut antara lain di sebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan,misalnya bea,tariff atau quota barang impor.
Selain itu,kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya,bahasa,mata uang,taksiran dan timbangan,dan hukum dalam perdagangan.
2. Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu Negara akan memperoleh keuntungan mutlak di karenakan Negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah di bandingkan Negara lain.menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai Negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.
3. Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
4. Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal dan sebagainya.
5. Faktor Spesifik, Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola pedagangan.
6. Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.
E. PASAR VALUTA ASING
Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis mata uang yang digunakan di negara lain. Karena adanya perbedaan nilai mata uang, maka dikenallah apa yang disebut dengan kurs (nilai -tukar). Valuta asing dapat diperoleh di pasar valuta asing. Pasar valuta asing adalah tempat membeli/menukar mata uang asing untuk keperluan internasional. Fungsi pasar valuta/asing adalah :
1. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari suatu negara ke negara lain (misal melalui clearing )
2. Memperlancar terjadinya kegiatan ekspor/impor.
3. Memungkinkan dilakukan hedging. Hedging adalah tindakan pihak tertentu untuk menghindari kerugian akibat kemungkinan terjadinya perubahan kurs valuta asing di masa yang akan datang.
Sistem Kurs Valuta Asing
Meskipun kurs nilai tukar pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan pasar, namun sesungguhnya ada faktor lain. yang menentukan besarnya kurs, yaitu sistem kurs valuta asing yang dianut oleh suatu negara. Secara umum, terdapat tiga sistem penetapan kurs valuta asing, yaitu sistem kurs tetap, sistem kurs bebas, dan sistem kurs mengambang terkendali. Perbedaan pokok ketiga sistem tersebut terdapat pada sejauh mana campur tangan pemerintah dalam penetapan nilai tukar.
1. Sistem Kurs Tetap
Menurut sistem kurs tetap (fixed exchange rate), nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya ditetapkan oleh pemerintah. Walaupun nilai tukar ditetapkan oleh pemerintah, namun tidak berarti bahwa tidak ada perubahan permintaan dan penawaran atas suatu mata uang di pasar valuta asing. Dampak dari perubahan permintaan dan penawaran mata uang asing di pasar valuta asing tersebut akan diredam oleh pemerintah. Jika terjadi kelebihan penawaran, pemerintah akan membelinya. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan permintaan terhadap mata uang asing tertentu, pemerintah akan menjual persediaan mata uang yang dimilikinya. Kebaikan sistem kurs tetap adalah bahwa sistem ini mampu memberikan kepastian mengenai nilai tukar. Namun sistem ini pun banyak mengandung kelemahan, di antaranya pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang besar untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan untuk melakukan intervensi pasar.
2. Sistem Kurs Bebas
Kurs bebas adalah nilai kurs uang ditentukan oleh kekuatan pasar, yang biasa juga disebut dengan kurs mengambang. Keuntungan dari sistem kurs bebas adalah bahwa tingkat kurs yang berlaku selalu sama dengan tingkat kurs keseimbangan. Jadi, tidak ada masalah pasar gelap dan akibat negatifnya. Dalam sistem kurs devisa yang betul-betul mengambang, tidak ada masalah surplus atau defisit-neraca pembayaran, sebab bekerjanya pasar selalu menyeimbangkan jumlah devisa yang masuk dengan devisa yang keluar. Sistem ini bisa dilaksanakan apabila syarat-syarat berikut dapat dipenuhi.
• Kurs ditentukan sepenuhnya oleh kekuatan pasar.
• Tidak ada pembatasan penggunaan valuta asing.
3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali
Usaha-usaha untuk menstabilkan kurs konferensi Bretton Woods. Pada sistem kurs mengambang terkendali, nilai tukar pada dasarnya ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Nilai kurs bebas bergerak untuk naik atau turun. Namun, untuk menghindari gejolak yang terlalu tajam, pemerintah melakukan intervensi atau campur tangan sampai batas-batas yang telah ditentukan, misalnya 5 % di atas atau di bawah kurs keseimbangan. Batas yang digunakan untuk mengatakan bahwa perubahan nilai tukar dianggap terlalu tajam ditentukan oleh bank sentral. Campur tangan pemerintah dalam mempengaruhi nilai kurs ini dapat dilakukan secara langsung (membeli maupun menjual valuta asing di pasar) mau pun secara tidak langsung (misalnya melalui pengaturan tingkat bunga). Apabila pemerintah melakukan campur tangan secara langsung maka sistem kurs valuta asing yang dianut disebutdirty floating (mengambang kotor). Sedangkan jika pemerintah melakukan campur tangan secara tidak langsung, maka sistem kurs valuta asing yang dianut disebut sebagai clean floating (mengambang bersih).
Dibandingkan dengan sistem kurs bebas, sistem kurs mengambang terkendali lebih memberikan kepastian yang lebih baik bagi para eksportir dari importir tentang besarnya nilai tukar yang akan berlaku untuk satu periode.
BAB III
PENUTUP
• KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perdagangan internasioal suatu Negara dapat memenuhi kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi dalam negri dan dapat mengefisiensi biaya produksi dalam negri.
Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memperluas pasar atau menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang modern.
• SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangannya atau masih jauh dari kesempurnaannya seperti yang diharapkan oleh karena itu kritik dan saran baik itu dari bapak dosen maupun rekan mahasiswa/i yang bersifat konstruktif sangat diharapkan guna memperbaiki penulisan lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment