AKUNTANSI SUMBER
DANA
1. GIRO
DEFINISI
Simpanan dari pihak ketiga kepada bank
yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah
pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan
TRANSAKSI GIRO
Dapat dilakukan dari peristiwa setoran
nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer, pemindahbukuan karena
kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring penambahan karena jasa giro
dan bunga dsb.
TRANSAKSI PEMBUKAAN REKENING GIRO DAN PENYETORAN
·
SETORAN
TUNAI
Ny. Diony calon nasabah Bank DKI ingin membuka rekening giro pada Cabang
Jakarta dengan melakukan setoran tunai sebagai setoran awal rekening gironya sebesar Rp 100.000.000,00 dan biaya
administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000,00
D: Kas
Rp. 100.050.000,00
K:Giro Ny.
Diony
Rp. 100.000.000,00
K:Persediaan buku
cek
Rp. 50.000,00
·
SETORAN KLIRING
Ny. Diony menyerahkan cek giro
Bank BNI sebesar Rp 10.000.000,00 untuk disetorkan pada
rekening gironya di Bank DKI.
D: Bank
Indonesia -giro
Rp 10.000.000,00
K: Warkat
Kliring
Rp 10.000.000,00
Pada waktu kliring berhasil
D: Warkat
Kliring
Rp. 10.000.000,00
K: Giro Ny.
Diony
Rp. 10.000.000,00
· PENYETORAN MELALUI TRANSFER
Ny. Diony
menerima transfer dari Ibu Endang nasabah Bank BCA sebesar Rp 5.000.000,00
D: Giro
BCA
Rp 5.000.000,00
K: Giro Ny.
Diony
Rp 5.000.000,00
PENARIKAN GIRO
· PENARIKAN TUNAI
Ny. Diony menarik
selembar cek untuk dibayarkan secara tunai oleh Bank DKI sebesar Rp
15.000.000,00
D : Giro Ny.
Diony
Rp. 15.000.000,00
K : Kas
Rp. 15.000.000,00
· PENARIKAN KLIRING
Ny. Diony menerbitkan cek sebesar Rp
4.000.000,00 diberikan kepada temannya Nn. Early seorang nasabah Bank Permata
D : Giro Ny.
Diony
Rp 4.000.000,00
K : Bank
Indonesia -
giro
Rp 4.000.000,00
· PENARIKAN DENGAN AMANAT
Ny. Diony memerintahkan Bank DKI untuk
mendebet rekening gironya sebesar Rp 2.000.000,00 untuk dipindahbukukan ke
dalam rekening Ny. Ira pada Bank DKI Cabang Depok.
D : Giro Ny. Diony
Rp 2.000.000,00
K : RAK * Cabang
Jakarta
Rp 2.000.000,00
*) Rekening Antar Kantor
JASA GIRO
v DASAR PERHITUNGAN
JASA GIRO
•
Saldo Terendah
•
Saldo Rata-rata
•
Saldo Harian
•
Saldo Mengambang
v PENDAPATAN
JASA GIRO
Ny. Diony dalam Bulan September 2006 memperoleh jasa giro sebesar Rp
500.000,00
D : Jasa
Giro
Rp 500.000,00
K : Giro Ny.
Diony
Rp 500.000,00
2. TABUNGAN
DEFINISI
Simpanan
masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu
dikehendaki.
PEMBUKAAN DAN
PENYETORAN TABUNGAN
· SETORAN TUNAI
Ny. Endang pada tanggal 1 September 2006 hendak membuka tabungan di Bank
DKI Cabang Jakarta. Setoran
pertamanya Rp 500.000 tunai
D : Kas
Rp 500.000,00
K : Tabungan Ny.
Endang
Rp 500.000,00
Pada tanggal 4 September 2006, Ny. Endang kembali menyetor untuk rekening
tabungannya dengan menyerahkan selembar cek Rp 4.500.000,00 dari Ny. Ira
nasabah Bank DKI Jakarta. Pada hari yang sama ia juga mendapat transfer
dari rekannya melalui Bank DKI Cabang Kalimalang sebesar Rp 7.000.000
D : Giro Ny.
Ira
Rp 4.500.000,00
D : RAK Cabang
Kalimalang
Rp 7.000.000,00
K : Tabungan Ny.
Endang
Rp 11.500.000,00
· PENYETORAN ANTAR CABANG
Ny Endang melakukan setoran dari Bank DKI Cabang Salemba sebesar
Rp. 500.000
D : RAK Cab.
Salemba
Rp 500.000,00
K : Tabungan Ny. Endang
Rp 500.000,00
· PENARIKAN TUNAI
Ny. Endang
menarik dana tabungannya secara tunai di Bank DKI Jakarta sebesar Rp 200.000,00
D : Tabungan Ny.
Endang
Rp 200.000,00
K :
Kas
Rp 200.000,00
· PENARIKAN MELALUI ATM
Ny. Endang menarik dananya melalui
ATM sebesar Rp. 100.000,-
D : Tabungan Ny.
Endang
Rp. 100.000,00
K : Kas
ATM
Rp. 100.000,00
· PENARIKAN ANTAR CABANG – Reciprocal Account
Ny. Endang menarik rekening tabunggannya di Bank DKI Cabang Kelapa Dua
sebesar Rp 1.500.000,00 tunai.
Pencatatan pada
Cabang Kelapa Dua :
D : RAK Cabang
Jakarta
Rp 1.500.000,00
K :
Kas
Rp 1.500.000,00
Pencatatan pada
Cabang Jakarta (penerbit)
D : Tabungan Ny.
Endang
Rp 1.500.000,00
K : RAK Cabang
Kelapa Dua Rp
1.500.000,00
PERHITUNGAN BUNGA
Ny. Endang pada Bulan September 2006 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp
100.000,00
D : Biaya bunga
tabungan
Rp 100.000,00
K : Tabungan Ny.
Endang
Rp 100.000,00
PENUTUPAN REKENING
•
Penutupan rekening nasabah harus dilakukan pada cabang
penerbit.
Ny. Endang pada Bulan Oktober
2006 mengambil seluruh dananya sebesar Rp 10.800.000,00 dan sekaligus menutup
rekening tabungannya
D : Tabungan Ny.
Endang
Rp 10.800.000,00
K : Kas
Rp 10.800.000,00
2.1. TABUNGAN KARTU SMART
DEFINISI
Tabungan yang mempunyai kartu dimana
pada kartu tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan
data transaksi nasabah.
MANFAAT
•
Alat pembayaran di toko-toko (Point of Sale)
•
Alat untuk memperoleh diskon
•
Pengganti uang tunai
PENGOPERASIAN TABUNGAN SMART SECARA ON-LINE
·
PEMBUKAAN DAN PENYETORAN
Nn. Early membuka rekening Tabungan
Kartu Smart secara tunai dengan setoran awal Rp 1.000.000,00 dan beban
kartu sebesar Rp 15.000,00
D :
Kas
Rp 1.015.000,00
K : Tabungan Nn.
Early
Rp 1.000.000,00
K : Persediaan
Kartu
Tabungan
Rp 15.000,00
Pada saat kartu diberikan ke nasabah, chips sudah mencatat nilai
sebesar Rp 1.000.000,00
· PENGGUNAAN KARTU SMART PADA MERCHANT
Nn. Early berbelanja di salah satu
pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan
sebesar
Rp 300.000,00
D : Tabungan Nn.
Early
Rp 300.000,00
K : Giro Merchant
Rp 300.000,00
PENGOPERASIAN TABUNGAN SMART SECARA OFF-LINE
·
PEMBUKAAN DAN PENYETORAN
Nn. Early membuka rekening Tabungan
Kartu Smart secara tunai dengan setoran awal Rp 1.000.000,00 dan beban
kartu sebesar Rp 15.000,00
D :
Kas
Rp 1.015.000,00
K : Tabungan Nn.
Early
Rp 1.000.000,00
K : Persediaan
Kartu Tabungan
Rp 15.000,00
Pada saat kartu diberikan ke nasabah, chips belum mencatat nilai
sebesar Rp 1.000.000,00, untuk itu harus dilakukan proses download terlebih
dahulu.
· TRANSAKSI DOWNLOAD KEDALAM CHIPS
Nn. Early
melakukan proses download kedalam chips sebesar
Rp 400.000,00
D : Tabungan Nn.
Early
Rp 400.000,00
K : Tabungan
Kartu
Chips
Rp 400.000,00
Rekening Tabungan dalam pembukuan bank tetap berjumlah
Rp 1.000.000,00 terpecah pada rekening semula Rp 600.000,00 dan pada kartu
chips Rp 400.000,00
· PENGGUNAAN KARTU SMART PADA MERCHANT
Nn. Early berbelanja di salah satu
pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan
sebesar Rp 300.000,00
D : Tabungan
Kartu
Chips
Rp 300.000,00
K : Giro
Merchant
Rp 300.000,00
Rekening Tabungan dalam pembukuan bank kini
berjumlah Rp 700.000,00
terpecah pada rekening semula Rp 600.000,00 dan pada kartu chips Rp 100.000,00
PENARIKAN TUNAI MELALUI ATM
· TARIK TUNAI DENGAN CHIPS
Nn. Early menarik
uang tunai melalui ATM dari Chips
sebesar Rp 50.000,00
D : Tabungan
Kartu Chips
Rp 50.000,00
K :
Kas
Rp 50.000,00
· TARIK TUNAI DENGAN MAGNETIC STRIPE (MS)
Nn. Early menarik
uang tunai melalui ATM dengan MS sebesar Rp 50.000,00
D : Tabungan
Nn.
Early
Rp 50.000,00
K :
Kas
Rp 50.000,00
3. DEPOSITO
DEFINISI
Simpanan
masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah
disetujui berakhir.
TRANSAKSI DEPOSITO
Ny. Ira melakukan setoran tunai
untuk pembukaan rekening Deposito berjangka 6 bulan sebesar Rp 20.000.000,-
D : Kas
Rp. 20.000.000,00
K : Deposito 6
bulan Ny Ira
Rp. 20.000.000,00
PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO
•
Bank akan memberikan bunga 12% pa dengan perhitungan
( 20.000.000 x 12% ) / 12 bulan maka bunga yang akan diterima adalah Rp 200.000 per bulan
D : Biaya Bunga
Depo
Rp. 200.000,00
K : Bunga YMH
dibayar Depo Rp. 200.000,00
•
Pada saat bunga di ambil tunai
D :
Bunga YMH dibayar
Depo
Rp.
200.000,00
K :
Kas
Rp. 200.000,00
Atau…
Pada saat bunga
dipindahkan ke rekening tabungan
D :
Bunga YMH dibayar
Depo
Rp.
200.000,00
K : Tabungan Ny
Ira
Rp. 200.000,00
PENCAIRAN DEPOSITO YANG
BELUM JATUH WAKTU
Ny. Diony mempunyai deposito Rp
50.000.000,- bunga 19 % pa untuk jangka 1 tahun, ternyata hendak dicairkan setelah jatuh tempo bulan ke 3, maka Ny. Diony akan di kenakan penalty Rp. 625.000,-
D :
Deposito Ny.
Diony
Rp. 50.000.000,00
K : Pendapatan op
lain-lain
Rp. 625.000,00
K :
Kas
Rp. 49.375.000,00
4. TRAVELLER’S CHEQUES
DEFINISI
Warkat berharga
atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapat dilakukan
kapan saja, dimana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya
tercantum diatas TC tersebut. TC merupakan sumber dana yang paling murah atau
tidak berbunga.
· PENERBITAN TC
Nn. Early nasabah Bank Muamalat Jakarta hendak membeli Traveller’s cheques atas beban
rekening gironya, sebanyak 20 lembar @ Rp
100.000,00
D : Giro Nn.
Early
Rp. 2.000.000,00
K : TC – Rupiah
Rp. 2.000.000,00
•
PENCAIRAN TC
Nn. Early mencairkan TC pada Bank Muamalat Cabang Padang sebanyak 3 lembar
secara tunai
Pada Cab.
Padang
D : RAK-
Jakarta
Rp 300.000,00
K :
Kas
Rp 300.000,00
Pada Cab. Jakarta
D : TC –
Rupiah
Rp 300.000,00
K : RAK –
Padang
Rp 300.000,00
•
PENJUALAN TC OLEH AGEN
Penjualan kepada
agen, Bank akan memberikan potongan yang akan dibebankan kepada Biaya Komisi.
D :
Kas
Rp. 3.000.000,00
K : Biaya komisi
Rp. 60.000,00
K : TC –
Rupiah
Rp. 2.940.000,00
5. REKENING
TITIPAN – PAYMENT POINT
DEFINISI
Pembayaran dari
masyarakat yang ditujukan untuk keuntungan pihak tertentu seperti, rekening
listrik PLN, rekening telepon dari Telkom, uang sekolah suatu Universitas,
pajak televisi dsb.
•
Bank Bukopin Senen menerima sebundel rekening tagihan
listrik PLN bernilai Rp 30.000.000,00 untuk tagihan pelanggan periode September
20XX
K : Rek. Adm
Rupiah
Warkat Rek. PLN yang Diterima………..Rp 30.000.000,00
•
Pada akhir hari jumlah pembayaran pelanggan PLN yang
diterima mencapai jumlah sebesar Rp 5.000.000,00 diterima secara tunai
D : Rek. Adm
Rupiah
Warkat Rek. PLN yang Diterima………..Rp 5.000.000,00
D :
Kas
Rp 5.000.000,00
K : Giro –
Rekening
PLN
Rp 5.000.000,00
6. DANA SETORAN NAIK HAJI
•
Nn. Early menyetorkan dana ongkos haji sebesar
Rp 15.000.000,00 tunai di Bank Muamalat. Setoran tersebut ditujukan untuk
keuntungan rekening giro C.V Padang Arafah sebagai pengelola haji
D :
Kas
Rp 15.000.000,00
K : Dana Setoran
Naik
Haji
Rp 15.000.000,00
D : Dana Setoran
Naik Haji
Rp 15.000.000,00
K : Giro CV
Arafat
Rp 15.000.000,00
•
Ny. Endang membuka rekening tabungan haji di Bank BNI
Syariah sebesar Rp 500.000,00
D :
Kas
Rp 500.000,00
K : Tabungan Naik
Haji Ny.
Endang
Rp 500.000,00
•
Ny. Endang yang telah memiliki tabungan naik haji
sebesar Rp 30.000.000,00 datang hendak mencairkan dan menyetor dana tersebut
kepada C.V Padang Masyar, pengelola perjalanan haji
D : Tabungan Naik Haji Ny.
Endang
Rp 30.000.000,00
K : Giro C.V
Padang
Masyar
Rp 30.000.000,00
Akuntansi : SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Akuntansi untuk Penerbitan SBPU dapat dibedakan antara penerbitan,
penjualan dan pelunasan SBPU. Rekening SBPU yang diterbitkan merupakan rekning
hutang atau dana bank yang selalu bersaldo kredit sepanjang surat berharga
masih outstanding.
Penerbitan
Seorang
nasabah Bank Omega membuat surat pngakuan hutangatas pinjaman yang telah
diterima sebesar Rp 80 juta beserta bunga Rp 20 jutaatau secara keseluruhan
sebesar Rp 100 juta dengan suku bunga 14% setahun jangka waktu 6 bulan,
kemudian pada hari yang sama dijual oleh Bank Omega ke BI dan dibebankan
diskonto 13.5% setahun.
Oleh Bank
Omega transaksi ini akan dicatat
D : Surat
berharga
Rp 100.000.000
K :
Debitur
Rp 80.000.000
K :
Pendapatan Bunga Debitur yang diterima dimuka
Rp 20.000.000
SBPU dijual
ke BI diskonto 13.5%/tahun: (Penjualan)
D : BI – Giro
Rp 93.250.000
D : Diskonto
SBPU yan belum diamortisasi
Rp 6.750.000
K : Surat
berharga – SBPU
Rp 100.000.000
Diskonto
SBPU tersebut akan dialokasikan setiap bulannya kedalam rekening biaya dengan
jurnal sbb:
D: Biaya
diskonto SBPU
Rp 1.250.000
K: Diskonto
SBPU Yang belum diamortisasi
Rp 1.250.000
Pelunasan
Pada saat
jatuh tempo setelah amortisasi diskonto bulan terakhir dan SBPU dilunasi oleh
Bank Omega dan oleh nasabah yang menerbitkan surat pengakuan hutang tersebut ,
oleh Bank Omega dicatat sbb:
D
: Surat berharga
–SBPU
Rp 100.000.000
D
: Kas/Giro
Nasabah
Rp 100.000.000
K
: Surat
berharga
Rp 100.000.000
K
:
BI-Giro
Rp 100.000.000
8. PINJAMAN YANG DITERIMA (YDT)
•
PINJAMAN DARI BANK LAIN
Bank Gunadarma
memutuskan untuk meminjam dana dari Bank DKI sebesar Rp. 3 milyar dengan jangka waktu 5 tahun. Suku bunga yang dikenakan oleh Bank DKI adalah 15% pa dan dana yang diterima oleh Bank Gunadarma akan di simpan
dalam bentuk Giro pada Bank DKI .
D : Bank Lain –
Giro
Rp. 3.000.000.000.00
K : Pinj YDT –
Bank
Rp. 3.000.000.000,00
Pembayaran bunga pinjaman akan dikurangi langsung dari Giro Bank Gunadarma di Bank DKI senilai bunga yang harus dibayar oleh pihak Bank Gunadarma
D : Biaya bunga
(Pinj-bank)
Rp. 45.000.000,00
K :
Bank Lain – Giro
(Aktiva) Rp.
45.000.000,00
•
TWO STEP LOAN
Pinjaman yang
diterima dari suatu lembaga di luar negeri yang disalurkan melalui pemerintah
sebelum diterima oleh bank pelaksana.
Bank Gunadarma
mendapat pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan sebesar Rp 12 Milyar
D : Bank
Indonesia –
Giro
Rp 12.000.000.000,00
K : Pinjaman yang
Diterima –
TSL Rp
12.000.000.000,00
•
TRANSAKSI OBLIGASI
Bank Gunadarma
menerbitkan 100 lembar obligasi dengan @ Rp. 1.000.000,- suku bunga 12%pa.
D :
Kas
Rp. 100.000.000,00
K : Hutang
obligasi
Rp. 100.000.000,00
Setiap tanggal jatuh
bunga tiap bulan, Bank Gunadarma harus menyisihkan bunga sebesar 1% atau 1 juta
dan ditempatkan pada rekening titipan sampai pemegang obligasi menjual kembali
kepada bank.
D : Biaya Bunga
Obligasi
Rp. 1.000.000,00
K : Hutang bunga
obligasi
Rp. 1.000.000,00
Bila Tn Dennis pemegang obligasi, yang juga nasabah Bank Gunadarma Pusat hendak
mencairkan 10 lembar obligasinya setelah melewati tanggal jatuh bunga maka
jurnalnya adalah .
D : Hutang Bunga
Obligasi
Rp. 1.000.000,00
D : Hutang
Obligasi
Rp. 10.000.000,00
K : Giro – Tn
Dennis
Rp. 11.000.000,00
•
PINJAMAN UNTUK PEMBIAYAAN BERSAMA
Bank Gunadarma
ingin membiayai sebuah proyek sebesar Rp 300 M, untuk memenuhi kebutuhan dana
ini telah bersedia dua bank lain yaitu Bank BNI dan Bank BCA dengan
masing-masing sumbangan modal Rp 100 M.
D : Bank BCA –
Giro
Rp 100.000.000.000,00
D :
Bank BNI – Giro
Rp 100.000.000.000,00
K :
Pinjaman yg Diterima – Pembiayaan Bersama
Rp 200.000.000.000,00
9. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
•
PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA
Contoh : pendapatan sewa jangka panjang yang diterima
dimuka, uang kontrak pemberian jangka panjang, dll
Bank Gunadarma
menempatkan dananya pada Bank Permata dalam bentuk sertifikat berjangka yang
bunganya diterima dimuka sebesar Rp 200 juta, suku bunga 14,4% pa dengan jangka
waktu 6 bulan.
D :
Bank Permata – Sertifikat
Berjangka
Rp 200.000.000,00
K : Bunga
Sertifikat Berjangka yang Diterima Dimuka
Rp 14.400.000,00
K : Bank Indonesia
Rp 185.600.000,00
Setiap bulannya Bank Gunadarma mencatat alokasi pendapatan bunga yang
diterima dimuka tersebut.
D : Bunga
Sertifikat Berjangka
YDD
Rp 2.400.000,00
K : Pendapatan
Bunga Sertifikat
Berjangka
Rp 2.400.000,00
•
SELISIH HUTANG PAJAK
Bank Gunadarma
membebankan hutang pajak terlalu besar Rp 8 jt
D : Hutang Pajak
Penghasilan
Rp 8.000.000,00
K : Biaya Pajak
Penghasilan
Rp 8.000.000,00
•
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Adalah pos-pos
kewajiban lainnya yang tidak dapat dikelompokkan kedalam sumber dana biaya yang
masih harus dibayar, contoh : biaya bunga simpanan berjangka yang dihitung
setiap tanggal jatuh waktu.
10. PINJAMAN SUBORDINASI
DEFINISI
Pinjaman yang
diperoleh berdasarkan suatu perjanjian antara bank dengan pihak lain yang hanya
dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi persyaratan tertentu.
Bank Gunadarma
menerima pinj. subordinasi sebesar Rp 500 juta
D : Bank
Indonesia – Giro
Rp 500.000.000,00
K : Pinjaman
Subordinasi
Rp 500.000.000,00
Bunga 12% pa,
perhitungan Bunga Tahun Pertama :
D : Biaya Bunga
Pinj.
Subordinasi
Rp 60.000.000,00
K : Bunga yang
Masih Harus Dibayar Rp 60.000.000,00
Pinjaman
Subordinasi dilunasi Rp 200.000.000,00
D : Pinjaman
Subordinasi
Rp 200.000.000,00
K : Bank Lain –
Giro
Rp 200.000.000,00
11. MODAL PINJAMAN
DEFINISI
Pinjaman yang didukung dengan menggunakan instrumen yang disebut capital
notes, loan stock atau warkat lain yang dipersamakan dengan itu, dan mempunyai
sifat modal sendiri
CIRI-CIRI MODAL PINJAMAN
•
Tidak dijamin oleh bank penerbit (issuer) dan sifatnya
dipersamakan dengan modal (subordinated) serta telah dibayar penuh
•
Tidak dapat dilunasi atau ditarik atas inisiatif
pemilik (pemegang capital notes)
•
Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal
jumlah kerugian bank melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk
modal inti, mesikipun bank belum dilikuidasi
•
Pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam
keadaan rugi atau labanya tidak mencukupi untuk membayar bunga tersebut
12. MODAL BANK
DEFINISI
Hak pemilik bank
kepada bank yang bersangkutan, yang merupakan modal awal pada saat pendirian
bank yang jumlahnya telah ditetapkan dalam suatu ketentuan atau pendirian bank
KOMPONEN MODAL BANK
Terdiri antara
lain dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, modal sumbangan, laba
ditahan-dengan tujuan, laba ditahan-tanpa tujuan, penilaian kembali aktiva
tetap, dan modal sumbangan (modal donasi)
AKUNTANSI
PENANAMAN DANA BANK
Penanaman dana bank meliputi penanaman dana dalam alat likuid atau
kas, penanaman dana pada lembaga keuangan, penanaman dana dalam bentuk
perkreditan dan penanaman dana dalam akativa tetap.
Tujuan dan apenanaman dana adalah untuk memperoleh (menciptakan) pendapatan
bank melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan.
Jenis penanaman dana antara lain: remise atau pengiriman uang antar cabang
dalam bentuk suatu bank, penanaman pada bank lain dalam bentuk giro, deposito
berjangka , call money, deposito deposits on call, surat berharga, serta
penanaman dana dalam bentuk kredit.
1. Penanaman Dana Alat Likuid atau Kas (KAS DAN BANK)
Dalam penanaman dana kas untuk tujuan operasional harus diperhatikan dasar
kebutuhan dana rata-rata uang tunai setiap hari. Sedangkan penenaman dana kas
ke bank lain harus memperhatikan syarat minimum yang harus dipelihara oleh bank
(5% dari dana masyarakat yang dimiliki oleh bank), sehingga terjada likuiditasnya.
Tujuan penanaman uang kas
§ Untuk kegiatan operasional
§ Untuk memelihara likuiditas
§ Untuk menghindari terjadinya over/underliquid
§ Untuk memanfaatkan kelebihan dana
§ Pendapatan
1.1 REMISE
Adalah : pengiriman uang secara fisik dari satu bank
ke bank lain atau dari satu cabang ke cabang lain.
Akuntansi remise:
a. Saat pengiriman uang pisik ke cabang
D: RAK- Cabang
K:
Kas
b. Saat menerima uang pisik dari cabang
D:
Kas
K: RAK- Cabang
1.2. Penanaman Alat Likuit dalam Rekening Bank Lain
Akuntansi penanaman pada bank lain:
1. Saat penanaman
D: Bank lain-deposito
D: Bank lain- Call money
K: BI- Giro
Kasus: Bank Mega Jakarta membeli deposito berjangka
Bank ABC sebesar Rp 200.000.000 suku bunga 24% setahun, jangka waktu 3 bulan.
Selain itu Bank Mega menempatkan sebagian dananya pada bank XYZ Jakarta untuk
call money sebesar Rp 400.000.000 dengan suku bunga 30% setahun, dana
dapat ditarik sewaktu-waktu. Bank Mega juga juga menempatkan uangnya pada bank
RST Jakarta dalam bentuk deposits on call sebesar Rp 450.000.000 suku bunga 26%
setahun jangka waktu 2 bulan. Pembayaran kepada lembaga keuangan tersebut di
atas dilakukan atas beban rekening giro bank Mega- Jakarta pada Bank Indonesia.
D: Bank lain – deposito berjangka Rekening Bank ABC-
Jakarta Rp 200.000.000
D: Bank lain - Call money-Rekening Bank XYZ
Rp 400.000.000
D: Bbank Lain – Deposits on Call-rekening Bank RST –
Jakarta Rp 450.000.000
K: Bank Indonesia – Giro
Rp 1.050.000.000
2. Saat penerimaan bunga:
D: Bank lain-deposito
K: pendapatan bunga-deposito
D: Bank lain-giro- Rekening Bank
ABC
Rp 4.000.000
D: Bank lain-giro- Rekening Bank
XYZ
Rp 10.000.000
D: Bank lain-giro- Rekening Bank
RST
Rp 9.750.000
K: pendapatan bunga-penempatan –deposito
berjangka
Rp 4.000.000
K: pendapatan bunga-penempatan –Call
money
Rp 10.000.000
K: pendapatan bunga-penempatan –Deposits on
Call
Rp 9.750.000
2. SURAT BERHARGA
Penanaman uang dalam bentuk surat berharga bersifat sementara dan untuk
dijual kembali saat diproyeksikan adanya keuntungan dari surat berharga
tersebut
Kreteria :
§ Mempunyai pasar yang dapat diperjual belikan segera
§ Untuk dijual segera bila ada kebutuhan dana
§ Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain
Jenis Jenis Surat Berharga
§ Saham
§ Wesel
§ Obligasi
§ Sekuritas kredit
§ Surat berharga
lain yang lazim diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal
Akuntansi Surat berharga :
§ Pembelian
Kasus: Pada tanggal 31 Juli Bank Mega membeli selembar obligasi PT Jasa
marga yang berjangka waktu 10 tahun dengan nilai nominal 10 juta pada kurs
sebesar 98% dan suku bunga sebesar 15% setahun dibayarkan setiap tanggal 1 Juni
dan 1 Desember.
D: Surat Berharga –
Obligasi
Rp 10.000.000
D: Pendapatan Bunga Obligasi
Rp 250.000
K: Pendapatan Premi Obligasi Yang
ditangguhkan
Rp 200.000
K:Kas
Rp 10.050.000
§ Pembayaran bunga
tanggal 1 Desember
D:Kas
Rp 750.000
K:Pendapatan Bunga
Obligasi
Rp 750.000
Pada tanggal 31 Desember obligasi harus disajikan di neraca dan
diamortisasi dari pendapatan yang ditangguhkan.
D: Pendapatan Premi Obligasi yang ditangguhkan
Rp 10.000
K: Pendapatan Premi Obligasi
Rp 10.000
§ Penjualan
Surat berharga yang hendak dijual memiliki harga pokok yang dapat dihitung
dengan metode FIFO atau metode rata (terutama apabila terdapat lebih dari satu
macam surat berharga obligasi atau portfolio.
Kasus : Obligasi Jasa Marga tersebut dijual setelah 8
bulamn dimiliki atau pada tanggal 1 Maret dengan harga 101,
Pencataan untuk pengalokasian terakhir premi obligasi dengan ayat jurnal :
D: Pendapatan Premi yang
ditangguhkan
Rp 3.333
K: Pendapatan premi
obligasi
Rp 3.333
Pencatatan penjualan obligasi dicatat dengan ayat jurnal sebagai berikut:
D:
Kas
Rp 10.475.000
D: Pendapatan Premi Obligasi Yang
ditangguhkan
Rp 186.667
K: Pendapatan premi obligasi
Rp 186.667
K: Surat berharga
Obligasi
Rp 10.000.000
K: Pendapatan Bunga
Obligasi
Rp 375.000
K: Keuntungan dari Penjualan surat
berharga
Rp 100.000
§ Penilaian
Penilaian Surat Berharga
Pasar Uang
Kasus: Bank Omega
membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan nominal Rp 500 juta dengan suku
bunga 12% setahun. Bunga SBI diterima di muka dan jangka waktu selama 2
bulan. Pembayaran dilakukan atas beban rekening giro pada Bank Indonesia.
Saat pembelian :
D: Surat berharga –
SBI
Rp 500.000.000
K: Pedapatan bunga SBI
yang belum diamortisasi
Rp 10.000.000
K: BI-
Giro
Rp 490.000.000
Pada akhir bulan pertama
setelah pembelian SBI dilakukan pengalokasian pendapatan bunga SBI sbb:
D: Pendapatan Bunga SBI
yang belum
diamortisasi
Rp 5.000.000
K: Pendapatan Bunga
SBI
Rp 5.000.000
Penyajian SBI dalam
Neraca setelah akhir bulan pertama:
D: BI-Giro
Rp 500.000.000
D: Pendapatan Bunga SBI
yang belum
diamortisasi
Rp 5.000.000
K: Surat berharga –SBI
Rp 500.000.000
K: Pendapatan bunga
SBI
Rp 5.000.000
Penilaian Terhadap surat
berharga yang dimiliki dalam bentuk portfolio harus dinilai berdasarkan harga
riil:
1. Sebesar harga
perolehan (cost)
2.
Sebesar harga terendah antara cost dan market (COMWIL).
Apabila terjadi selisih harga diakui
sebagai kerugian penurunan nilai SB. dengan mengkredit perkiraan surat berharga
yang bersangkutan “Penyisihan untuk penurunan nilai surat berharga”.
Kasus:
Bank Omega memiliki portfolio surat
berharga sebesar harga perolehan Rp 125.000.000dan kemudian setealh dilakukan
penilaian harga pasar bernilai Rp 115.000.000, maka kerugian ini akan dibukukan
dengan ayat jurnal sbb:
D: Biaya
Kerugian Penurunan Nilai surat
berharga Rp 10.000.000
K:
Penyisihan untuk Penurunan nilai surat berharga
Rp 10.000.000
Sehingga
nialai surat berharga setelah penurunan nilai adalah sbb:
Surat berharga
Rp 125.000.000
Dikurangi:
Penyisihan untuk penurunan nilai suara
berharga
Rp 10.000.0000
Surat
berharga,
bersih
Rp 115.000.000
4. KREDIT YANG
DIBERIKAN
Aktiva produktif yang
sangat diandalkan oleh bank yang menghasilkan pendapatan besar adalah
debitur/kredit.
Akuntansi untuk kredit
ini harus dilakukan dengan cermat agar mampu memberikan informasi yang efektif
kepada manajemen
·
Jenis kredit yang diberikan oleh bank
a. Kredit Investasi
b. Kredit Modal Kerja
c. Kredit Profesi, dsb.
·
Jangka waktu kredit:
a. Kredit jangka pendek
b. Kredit jangka panjang
·
Akuntansi Kredit meliputi:
Akuntansi kredit
meliputi beberapa prosedur:
a. Persetujuan dan pemberian pagu kredit
b. Penarikan cek oleh nasabah/debitur
c. Pembebanan bunga pada debitur
d. Pelunasan pokok
e. Wanprestasi pembayaran
f. Penilaian debitur pada neraca
a. Persetujuan Dan
Pemberian Pagu Kredit
·
Saat persetujuan kredit dicatat:
K: Rek.Admin rupiah-kredit yg disetujui
Kasus: Bank Omega–Jakarta
telah menyetujui pemberian kredit investasi kepada PT Pizzaria sebesar Rp
250.000.000 untuk rencana expansi usaha dengan suku bunga sebesar Rp 1.500.000,
biaya materai dan lainnya Rp 50.000, biaya notariat pada notary Andi sebesar Rp
5.000.000 dibebankan dan dibayar lansung oleh calon nasabah pada bank
Omega-Jakarta. Oleh Bank Jakarta komitmen ini dicata:
K: Rek.
Administrasi-Kredit yang telah
disetujui
Rp 250.000.000
Sedangkan untuk
perhitungan provisi kredit dicatat:
D: Giro – debitur
K: Pendapatan provisi kredit
D: Giro-Rekening PT Pizaria
Rp 6.550.000
K: Pendapatan Provisi
Kredit
Rp 1.500.000
K: Persediaan Formulir
Berharga
Rp 50.000
K Giro – Rekening Tn
Andi
Rp 5.000.000
b. Saat Penarikan Kredit
Oleh Debitur
Setiap terjadi penarikan oleh debitur dibukukan dalam rekening efektif
D: Debitur
K: BI – Giro
Kasus : PT Pizzaria
menarik selembar cek debitur yang telah disetujui sebesar Rp 35.000.000 kepada
Pt MNA, kemudian cek disetorkan ke Bank Omega – Jakarta untuk keuntungan PT
MNA, nasabah Bank ABC – Jakarta melalui kliring. Oleh Bank Omega Jakata
dibukukan:
D: Debitur-Rekening PT
Pizzaria
Rp 35.000.000
K: Bank
Indonesia-Giro
Rp 35.000.000
Dan dicatat pada rek.
Administratif :
D: Rek. Adm.rupiah –
kredit yg disetujui
Rp 35.000.000
c. Perhitungan Bunga Kredit
Besarnya bunga dihitung dari lamanya hari outstanding kredit .
Pengakuan pendapatan bunga dilakukan:
1. Accrual basis (saat jatuh tempo)
D: Debitur
tunggakn bunga
K:
Pendapatan bunga debitur
2. Cash basis (saat penerimaan): bila debitur merupakan
non-performing loan:
D: Rek.Admin-tunggakan bunga debitur
Kasus:
Sampai akhir bulan PT Pizzaria
tidak melakukan mutasi lagi. Maka pencatan bunganya sbb (bunga 28%/tahun) :
1. Accrual basis (saat jatuh tempo)
D: Debitur Tunggakan
Bunga- Rekening PT Pizzaria Rp 816.667
K: Pendapatan Bunga
Debitur
Rp 816.667
2. Cash basis (saat penerimaan)
D: Rek.Admin-tunggakan
bunga
debitur
Rp 816.667
d. Pelunasan bunga
1. Accrual basis
D: BI – Giro
K: Debitur tunggakan bunga
2. Cash basis
D: BI – Giro
K: Pendapatan bunga-debitur
3. Rekening administratif dicatat:
K: Rek.admin-debitur tunggakan bunga
Pelunasan pokok
pinjaman. Pada saat pelunasan kredit dicatat:
D: Kas
K: Debitur- rek.debitur
Koletibilitas meliputi:
§ Lancar(standar)
§ Kurang lancar
(sub-standar)
§ Diragukan (doubtful)
§ Macet (uncollectible)
e. Wanprestasi Nasabah
Debitur
Bila terjadi wanpestasi
dalam pelunasan pokok, maka pencatatnya harus dipisah kan dari debitur yang
masih aktif
D: Debitur tunggakan pokok
K: Debitur – Rek. debitur
Praktek kredit yang
berjalan saat ini harus membeda-bedakan berdasarkan kolektibilitasnya.
Kolektibilitas terdiri dari :
1. Lancar :
bila nasabah ybs tidak pernah melakukan penunggakan (bayar tepat waktu).
2. kurang lacar :
nasabah telah menungggak
pelunasan bunga atau pokok pinjaman (<dari 6 bulan)
3. diragukan :
nasabah telah menungggak
pelunasan bunga atau pokok pinjaman >dari 6 bulan)
4. macet.: diragukan :
nasabah telah tidak
mampu lagi melunasi kewajibannya baik bunga ataupun pokok.
Tujuannya untuk
memberikan informasi kepada manajemen dalam mengambil keputusan
g. Penilaian Debitur Pada Neraca
§ Penilaian debitur pada neraca dilakukan
atas dasar kolektibilitas debitur yang outstanding
§ Penyisihan dibebankan ke ikhtisar
laba-rugi dalam rek.Biaya penyisihan debitur diragukan
D: Biaya debitur ragu
K: Penyisihan debitur diragukan
KasusSaldo debitur Bank
Omega –Jakarta sebesar Rp 20.000.000.000 terdiri dari :
Kolektibilitas
I
Rp 18.000.000.000
Kolektibilitas
II
Rp 2.000.000.000
Penyisihan debitur
ragu-ragu :
Kolektibilitas
I = 1% (Rp 18.000.000.000*50%) = Rp 90.000.000
Kolektibilitas II
= 5% (Rp 2.000.000.000*50%) = Rp 50.000.000
Besarnya penyisihan
debitur:
D: Biaya Debitur
ragu
Rp 140.000.000
K: Penyisihan Debitur
diragukan
Rp 140.000.000
Dengan demikian rekening
debitur disajikan dineraca :
Debitur
(pokok)
Rp 20.000.000.000
Penyisihan Debitur
Ragu
Rp 140.000.000
Bersih
Rp 19.860.000.000
No comments:
Post a Comment